Minggu, 23 November 2008

Wakil PM Najib Terpilih Memimpin UMNO

Wakil PM Najib Terpilih Memimpin UMNO


Perdana Menteri Malaysia yang juga Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Abdullah Ahmad Badawi (kanan) bersama deputinya, Najib Razak, di Kuala Lumpur, Minggu (6/4). Badawi memastikan Najib Razak sebagai penggantinya.
Selasa, 4 November 2008 | 05:51 WIB

KUALA LUMPUR, SELASA - Wakil Perdana Menteri Malaysia Najib Razak terpilih menduduki posisi kepemimpinan partai berkuasa, yakni Organisasi Nasional Melayu Bersatu atau UMNO. Kantor berita Bernama, Senin (3/11), menyatakan, kini Najib berpeluang terpilih menjadi PM saat kongres partai nasional dan pemilihan PM yang digelar pada 24-28 Maret 2009.

Dalam pemilihan pemimpin di UMNO, Najib mendapatkan nominasi mayoritas 191 divisi UMNO secara nasional. Sampai saat ini ia memperoleh 140 divisi dan makin sulit terkejar. Satu-satunya lawan Najib adalah mantan Menteri Keuangan Tengku Razaleigh Hamzah yang hanya menerima satu divisi. Setiap kandidat harus mengumpulkan sedikitnya 58 divisi untuk bisa menjadi presiden atau pemimpin UMNO.

Sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1957, PM Malaysia selalu berasal dari pemimpin UMNO yang menjadi mayoritas pada koalisi 13 partai yang multietnis, Barusan Nasional (BN). Jika terpilih menjadi PM, Najib menggantikan posisi PM Abdullah Ahmad Badawi yang dipaksa mengundurkan diri setelah ”kegagalan BN dan UMNO” pada pemilu.

Para pengamat politik menilai sejak awal sudah yakin Najib yang menggantikan Badawi. Apalagi tidak ada kandidat lain yang lebih kuat dan dianggap mampu menyaingi Najib. Terlebih setelah Badawi "mengumumkan" Najib sebagai calon pengganti Badawi.

"Ia mendapat dukungan yang kuat karena tidak ada calon lain yang tepat di UMNO. Tak ada juga yang berani menominasikan kandidat lain, terutama sejak Badawi menunjuk Najib," kata Mohammad Agus Yusoff dari National University of Malaysia.

Tugas berat

Meski akan "menang mudah", Agus memperkirakan Najib akan menghadapi masa-masa sulit, terutama masalah krisis ekonomi. "Mau tidak mau ia harus minta bantuan," ujarnya.

Kini yang terpenting, menurut Ibrahim Suffian di Pusat Penelitian Merdeka, adalah menunggu kinerja Najib. Apakah ia akan bisa mewujudkan reformasi dalam segala bidang seperti yang pernah dijanjikan Badawi. "Banyak yang menduga ia hanya mengutamakan kepentingan UMNO," ujarnya. (REUTERS/AFP/LUK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar