Jumat, 28 November 2008

Sundak Jadi Contoh

Sundak Jadi Contoh
Desa di Kawasan Wisata Harus Ada Listriknya
Jumat, 28 November 2008 | 11:07 WIB

Kidul, Kompas - Potensi bahari yang dimiliki Gunung Kidul dengan 19 pantainya harus menjadi kekuatan untuk mengentaskan kabupaten tersebut dari ketertinggalan. Pantai Sundak bisa dijadikan proyek percontohan pengembangan pariwisata yang mampu meningkatkan masyarakat sekitar.

Pemunculan potensi Pantai Sundak memang baru sejumput dilakukan, yakni tahun 2003 lalu, ketika ada investor membeli lahan dan mendirikan resor. Pembangunan Watu Lawang Resort, nama resor itu, hanya mengubah sedikit morfologi bebatuan pantai.

"Pemkab dan masyarakat ikut dilibatkan. Sebagian karyawan resor juga warga setempat dan itu membantu perekonomian masyarakat," ujar Birowo Adie, Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gunung Kidul, Kamis (27/11).

Hal itu disampaikannya di sela-sela tur pariwisata yang diadakan Badan Pariwisata Daerah (Baparda) DIY dan Pemkab Gunung Kidul. Tur yang diikuti pelaku pariwisata ini mengunjungi Bukit Nglanggeran, Desa Wisata Bobung, Pantai Kukup, dan Sundak.

"Semua pantai tidak dikonsep persis seperti Pantai Sundak mengingat keunikan tiap pantai berbeda. Yang hendak kami lakukan hanya mengadopsi pengembangan pariwisata di Sundak yang melibatkan peran warga dan pembangunannya ramah lingkungan," ucap Birowo. Rugi

Birowo menuturkan Pemkab Gunung Kidul sudah membuat sebagian rencana tata ruang tiap pantai sebagai kesiapan menyambut investor. "Ketika investor hendak masuk, sudah ada tata ruangnya. Bagi investor asing, tata ruang wilayah harus ada," katanya.

Watu Lawang, resor milik investor lokal ini, mempunyai sekitar 50 karyawan, 12 di antaranya adalah warga setempat. Kepala Operasional Watu Lawang Resort Heri Tri Wibowo menjelaskan dalam sebulan resornya menerima 5-6 tamu (keluarga) untuk bermalam.

Hanya saja, wisata bahari Gunung Kidul yang indah tidak diimbangi pemenuhan fasilitas listrik. Sumarno, Ketua Kelompok Pelestari Lingkungan di Sundak, mengatakan tiga desa di pesisir Sundak dan Krakal, yakni Desa Ngestiharjo, Sidoarjo, dan Tepus, masih gelap. Listrik belum menyentuh 130-an rumah di sana.

"PLN (perusahaan penyedia listrik) mengatakan rugi kalau memasang listrik kemari. Ini harus dicari solusinya," ucapnya. (PRA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar