Selasa, 06 Januari 2009

Warga Setuju Suara Terbanyak

Warga Setuju Suara Terbanyak


KOMPAS/PRIYOMBODO

BANDAR LAMPUNG, SENIN- Sebagian warga Kota Bandarlampung yang menjadi pemilih pada Pemilu 2009 mengaku sepakat dengan pola suara terbanyak, karena pilihan mereka umumnya di nomor urut bawah. "Kami memilih caleg nanti bukan berdasarkan dari partai apa dia, tetapi siapa caleg tersebut," kata Edi S, warga Kedaton, Bandarlampung, Senin (5/1).

Lelaki yang bekerja di bengkel mobil itu mengaku telah muak dengan janji-jani yang diberikan caleg pada Pemilu 2004, sehingga untuk pemilu tahun ini lebih selektif. "Pemilu 2004, ada seorang caleg yang menjanjikan sesuatu, tetapi hingga akan berakhir jabatannya belum direalisasi," kata dia.

Karena itu, lanjutnya, pada pemilu mendatang caleg yang minta dukungan kepada dia dan warga di lingkungannya harus bisa memberikan sesuatu di muka. "Kami membantu dia, dan sebaliknya. Kami perlu sesuatu yang bisa digunakan bersama-sama sekarang. Sebab, kalau nanti setelah jadi, caleg tersebut bukannya lupa, tapi gak punya waktu lagi," kata dia sambil berkelakar.

Menyinggung siapa yang bakal didukung, Edi menjelaskan sudah ada dari salah satu partai dengan nomor urut kecil atau di bawah. "Dengan pola suara terbanyak, nampaknya peluang kawan itu bisa lebih terbuka," kata pria lulusan SMT otomotif itu.

Warga lainnya, Khairul mengatakan, memang secara umum ada salah satu partai yang akan didukung, tetapi caleg untuk daerah pemilihannya tidak sesuai dengan hati nuraninya.

"Karena itu, saya lebih memilih caleg dari partai lain yang dikenal, bukan memilih caleg dari partai yang saya dukung tersebut karena tidak tahu darimana asalnya," kata dia.

Salah seorang caleg dari PAN untuk DPRD Provinsi Lampung, Doni Irawan, mengatakan, partainya telah jauh hari menerapkan suara terbanyak, bahkan dengan surat pernyataan di atas meterai.

"Kami sudah lama bersosialisasi hal itu, jadi dengan adanya ketentuan suara terbanyak buat kami tidak kaget lagi," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar