Rabu, 29 Oktober 2008

Puan Ajak Kader PDIP ‘Merahkan’ Partai Lain

Puan Ajak Kader PDIP ‘Merahkan’ Partai Lain

14/10/2008 09:43:24 SOLO (KR) - Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani, mengajak kader partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran ini memerahkan partai lain ataupun kelompok masyarakat di wilayah abu-abu. “Dalam perhelatan demokrasi tahun 2009 nanti, PDIP dikeroyok banyak partai baik yang berideologi sejenis dengan PDIP ataupun berideologi lain,” tegas puteri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri itu, saat acara Doa Bersama dan Tasyakuran Sukses Pemilihan Gubernur Jawa Tengah di Pagelaran Keraton Kasunanan Solo, Minggu (12/10).
Tanda-tanda partai lain untuk memikat kader PDIP, ujar Maharani, sudah mulai mengemuka. Setidaknya ini bisa dilihat adanya upaya memasukkan ideologi partai bersangkutan terhadap para kader PDIP, sehingga saatnya seluruh kader PDIP merapatkan barisan agar tetap solid menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden 2009 nanti. Kemenangan PDIP dalam arena pemilihan gubernur Jawa Tengah, menurutnya, merupakan langkah awal memasuki Pemilu 2009, bukan sebaliknya justru kemenangan itu membuat kader partai menjadi terlena.
Pun dia menegaskan, kemenangan yang harus diraih pada pemilu 2009 nanti, bukan saja terbatas pada pemilu legislatif, tetapi juga pemilu presiden, sebab pada prinsipnya kemenangan pemilu akan pincang jika hanya diraih pada sisi pemilu legislatif. Pengalaman pemilu 2004 menjadi pengalaman sangat berharga dan tidak boleh terulang lagi dalam pemilu 2009 nanti.
Pada pemilu legislatif 2004, tambahnya, PDIP mampu memperoleh suara terbesar, tapi giliran pemilu presiden, Megawati yang dijagokan PDIP harus kalah dengan calon dari partai lain. Ini terjadi lantaran para calon anggota legislatif (caleg) PDIP setelah meraih kemenangan tak berbuat apapun untuk memasuki pemilu presiden, sehingga boleh dikata mesin partai macet total. Melihat persaingan dalam bursa kepemimpinan nasional begitu ketat, ujar caleg PDIP Daerah Pemilihan (Dapel) Jateng V itu, semua komponen partai harus bekerja keras.
Marhaen
Pun dia mengakui, pada pemilu 2004, PDIP nyaris melupakan akar kaum Marhaen yang selama ini menjadi urat nadi PDIP. Tapi dalam pemilu 2009 nanti, PDIP sudah berkomitmen penuh, memilih pemimpin, termasuk dalam penyusunan daftar caleg, mengedepankan asas perjuangan untuk kesejahteraan rakyat. Bahkan kepala daerah di seluruh Indonesia yang berasal dari PDIP, telah diamanatkan untuk segera menerapkan politik anggaran yang berpihak pada rakyat.
Asas kerakyatan ini tidak boleh diingkari, terlebih hal itu terkait erat dengan prinsip Marhaenisme yang dicetuskan Bung Karno. Pada saat-saat kondisi ekonomi yang menyulitkan rakyat akibat krisis global, kepentingan rakyat mesti dinomorsatukan. Rasanya ironis, ujar Puan Maharani, rakyat yang hidup di bumi berkelimpahan alam, tetapi tidak bisa hidup makmur. “Kondisi itulah yang dulu menginspirasikan Bung Karno melahirkan Marhaenisme,” ujarnya.
Di sisi lain Puan juga mengisyaratkan, tempat penyelenggaraan acara Doa Bersama Sukses Pilgub Jateng itu, juga mencatat sejarah tersendiri. Pasangan Bibit Waluyo dan Rustriningsih, awal kali dicetuskan sebagai cagub dan cawagub Jateng beberapa bulan lalu, berlokasi di pagelaran keraton Kasunanan Solo.
“Saat itu Ketua Umum DPP PDIP menegaskan pasangan Bibit dan Rustri harus menang, dan hasilnya memang seperti itu,” ujarnya seraya berharap sejarah itu berulang kembali pada pemilu 2009 nanti. (Hut)-k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar